Sebuah tanda kepercayaan diri atau justru ketidakpercayaan diri yang luar biasa? Tak ada yang tahu apa yang ada di benak EA ketika mereka memutuskan untuk merilis game baru racikan Respawn – Titanfall 2 di tengah rilis Battlefield 1 dan Call of Duty: Infinite Warfare, dua judul populer yang begitu diantisipasi banyak gamer. Karena terlepas dari beragam alasan yang hendak mereka utarakan, keputusan seperti ini memang berpotensi mencederai penjualan Titanfall 2 itu sendiri. Respawn sendiri terlihat berjuang keras untuk membuat seri sekuel ini punya atmosfer yang lebih menyegarkan daripada sekedar melanjutkan konsep seri pertama yang sebenarnya sudah terhitung revolusioner. Salah satu yang jadi andalan? Hadirnya mode single player campaign.
Single player sebenarnya adalah kekuatan yang tak perlu lagi diragukan dari Respawn. Untuk Anda yang belum tahu, Respawn sendiri terbentuk dari otak Infinity Ward di era Call of Duty 4: Modern Warfare yang keluar dan memutuskan untuk membangun sebuah studio game baru. Anda yang sudah mencicipi produk mereka di masa lalu akan langsung mengerti apa yang kami bicarakan. Dan hasilnya? Bahkan melebihi apa yang kami prediksi sebelumnya. Mode single-player campaign Titanfall 2 langsung membuat kami jatuh hati.
Walaupun Titanfall pertama lebih dikenal sebagai sebuah game berbasis multiplayer, bukan berarti ia tak mengusung esensi cerita sama sekali. Mode campaign yang mereka lebur bersama dengan konsep multiplayer yang terhitung cukup revolusioner saat rilis tersebut berakhir jadi basis untuk mode campaign single player di Titanfall 2 ini. Setelah terjadinya Battle of Dementer, Militia yang kini di atas angin berusaha untuk merebut ragam sumber daya dan kontrol atas The Frontier. Namun seperti yang bisa diprediksi, sang pihak antagonis – IMC tentu tak akan membiarkannya begitu saja.
Anda sendiri berperan sebagai Jack Cooper, seorang prajurit biasa yang berjuang di pihak Militia. Di bawah bimbingan mentor yang kebetulan merupakan salah satu pilot Titan terbaik di Militia – Lastimosa, Cooper sebenarnya tertarik untuk menempuh jalur karir yang sama. Walaupun mimpi tersebut tak pernah terwujud, Cooper sendiri tak akan pernah menyangka bahwa invasi Militia ke planet Typhon yang masih dikuasai oleh IMC ternyata membawanya pada takdir yang tak pernah ia minta sebelumnya. Sang mentor berakhir tewas, meninggalkan sebuah Atlas Titan kelas Vanguard bernama BT-7274. Seperti yang bisa Anda prediksi, Cooper kini mengendalikannya.
Apakah anda suka dengan game ini silahkan kunjungi channel saya akan segera ada update video terbaru tentang titanfall 2
Jika suka dengan konten ini tolong di like, comment and subcribe agar saya bisa membeli paket quota internet dan terima kasih sudah berkunjung
Video di rekam dengan graphic 4k 60Fps sehingga bisa melihat detail dengan sangat nyaman